Membangun Gerakan #TheWorldWeWant atau dunia yang kita inginkan yang diprakarsai Climate Action Network International sekian tahun ini, bagi sebagian orang mungkin terdengar terlalu utopis. Tetapi bagi para aktivis iklim dan lingkungan, ini adalah sebuah visi yang selalu berhasil memantik semangan dan memberi dorongan energi besar saat lelah mental mendera. Termasuk bagi Climate Reality Indonesia yang menandatangani Kesepakatan Kerja Sama sejak tahun 2022 untuk mendukung kegiatan World Clean Up Day Indonesia, terutama dalam pelaksanaan kegiatan Leaders Academy. Diwakili oleh Arifah Handayani, Community Action Manager Climate Reality Indonesia, yang berperan sebagai Mentor Nasional dan Supervisor di Tim Nasional, World Clean Up Day Indonesia.
Let’s Do It! adalah gerakan Global yang mewadahi World Clean Up Day sedunia.
Visi membangun #TheWorldWeWant kental mewarnai kegiatan konfrensi tahunan Let’s Do It! Asia tanggal 20 – 23 April 2024 di Penang, Malaysia. Diikuti lebih 50 orang leaders berbagai latar belakang dengan rentang usia berbeda, dari 18 Negara Asia dan dihadiri Presiden dan CEO Let’s Do It! Global dari Estonia. Kegiatan ini menjadi wadah bagi para leaders untuk berbagi ide, inspirasi, dan praktik baik dalam aksi nyata demi menjaga kebersihan bumi untuk menciptakan dunia yang kita inginkan.
Kegiatan konferensi dan pameran ini mengangkat berbagai isu global dan solusi alternatif pengelolaan sampah, terutama untuk wilayah urban. Selain itu pertemuan tahunan Let’s Do It! Asia yang bertepatan dengan Earth Day 2024 mengajak seluruh delegasi dan berbagai komunitas di Pulau Penang untuk melakukan Beach Clean Up di Queensbay Seaside. Aksi yang diikuti ratusan orang ini membangkitkan harapan terciptanya bumi yang lebih sehat, bersih, dan indah.
Puncak kegiatan pertemuan tahunan Let’s Do It! Asia 2024 ditandai dengan Up-Cycle Fashion Show yang digelar delegasi Myanmar, mengajak 15 model ‘dadakan’ kolaborasi delegasi berbagai negara yang hadir. Kreativitas seni yang ditampilkan delegasi Myanmar sungguh membesarkan hati, terutama jika mengingat kemelut dalam negeri yang dialaminya. Delegasi Myanmar membuka kelas membuat aksesoris up Fashion show ini diakhiri dengan menari dan menyanyi bersama, bergandengan tangan, melantunkan lagu “Heal The World” dari MJ, seakan menjadi simbol komitmen dan solidaritas untuk membangun dunia yang kita inginkan bersama-sama.
Praktik terbaik yang dapat dipetik dari Gerakan World Clean-up Day Indonesia terutama terkait aksi global Let’s Do It:
1. Berhasil membangun gerakan Nasional dan Internasional lewat perduli sampah.
2. Membangun alternatif solusi pengelolaan sampah di tingkat tapak sampai merangkul masyarakat bisnis dan akademisi.
3. Membangun gerakan berbasis masyarakat lintas usia, dari berbagai latar belakang.
4. Solidaritas antar bangsa untuk komitmen bersama.
Berharap konferensi Let’s Do It! Asia 2024 dapat menginspirasi lebih banyak leaders untuk memperluas aksi dan membangun kolaborasi antar bangsa dalam solidaritas dan komitmen membangun The World We Want.
Hosted by Let’s Do It! Malaysia
https://www.facebook.com/letsdoitMALAYSIA/
World Cleanup Day
https://www.worldcleanupday.org